Perilaku organisasi mempelajari tiga penentu perilaku dalam organisasi, yaitu individu, kelompok, dan struktur. Organisasi dapat bekerja dengan lebih efektif melalui pengetahuan yang diperoleh mengenai individu, kelompok, dan efek dari struktur terhadap perilaku. Buku Perilaku Organisasi edisi keenambelas menyajikan pembahasan lengkap mengenai ketiga penentu perilaku organisasi tersebut. Oleh karena perilaku organisasi sangat berpusat secara khusus pada situasi terkait pekerjaan, maka buku ini menekankan perilaku dalam hubungannya dengan pekerjaan, kerja, ketidakhadiran, perputaran pekerja, produktivitas, kinerja, dan manajemen.
ebook perilaku organisasi pdf 11
Buku ini memuat riset mutakhir dan relevan untuk pembaca. Dengan tetap mempertahankan gaya penulisan yang jelas, isi yang mutakhir, dan pedagogi yang melibatkan pembaca, edisi keenambelas telah diperbarui untuk merefleksikan riset terkini dalam bidang perilaku organisasi. Dengan tetap menjaga materi utama, edisi ini merefleksikan riset paling penting serta isu-isu utama yang dihadapi organisasi, manajer, dan pekerja.
Sedangkan, Warren Bennis dan Burt Nanus, penulis buku Leaders: The Strategies for Taking Charge berpendapat teori kepemimpinan adalah kekuatan yang sangat berpengaruh di balik kesuksesan suatu organisasi atau perusahaan. Seorang pemimpin harus bisa memobilisasi organisasi agar mencapai visi yang telah ditetapkan dan menjadi organisasi yang efektif.
Kepemimpinan juga rangkaian kegiatan pemimpin yang tidak bisa dipisahkan dengan kedudukan dan gaya atau perilaku pemimpin itu sendiri. Kepemimpinan adalah proses antar hubungan atau interaksi pemimpin, pengikut dan situasi.
Adanya kepemimpinan dalam sebuah organisasi bertujuan untuk membantu terbentuknya suatu iklim sosial yang baik. Karena, iklim sosial ini akan mempengaruhi kinerja dan kenyamanan setiap anggota di dalam kelompok.
Iklim sosial adalah suatu konsep yang abstrak di dalam organisasi. Meskipun abstrak, konsep ini bisa dirasakan pengaruhnya oleh setiap anggota organisasi. Persepsi individu dan interpretasi kognitifnya terhadap kondisi organisasi secara menyeluruh akan mempengaruhi sikap, perasaan, dorongan dan tingkah lakunya.
Pada akhirnya, iklim sosial ini akan menentukan kesejahteraan psikologis dari orang yang bersangkutan dan tercapai atau tidaknya tujuan organisasi. Sehingga iklim sosial perlu dibangun untuk membawa pengaruh yang optimal terhadap pertumbuhan dan perkembangan personal setiap individu yang diinginkan dalam suatu organisasi.
Prosedur kerja adalah tahapan yang berurutan dengan tujuan, supaya suatu aktivitas yang dikerjakan bisa berjalan lancar. Adanya tahapan-tahapan kerja ini, setiap anggota dalam organisasi tidak akan kebingungan melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan tugasnya.
Kepemimpinan dalam sebuah organisasi juga berfungsi membantu mengkoordinir setiap anggotanya atau kelompoknya untuk mengorganisasikan diri. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mengorganisasi adalah mengatur dan menyusun setiap bagian dalam organisasi, baik orangnya maupun lainnya sehingga menjadi satu kesatuan.
Dalam situasi ini, pemimpin haruslah sosok yang bijak dan memiliki pengetahuan di bidang terkait atau sedang dikerjakan oleh organisasi maupun perusahaannya. Sehingga, ia mampu memberikan solusi dan mengarahkan bawahannya dengan baik.
Jadi, fungsi partisipasi dalam kepemimpinan ini membuat anggota organisasi atau bawahan di suatu perusahaan tidak hanya sekedar mendengarkan dan menjalankan perintah pemimpin. Tetapi, mereka juga turut mengambil andil dalam setiap proses pencapaian tujuan
Kepemimpinan juga memiliki fungsi pengendalian pada anggotanya, yang maerupakan suatu proses pengaturan berbagai faktor dalam suatu organisasi atau perusahaan. Supaya, pelaksanaannya sesuai dengan perencanaannya.
Kepemimpinan dalam organisasi adalah sebuah proses seorang pemimpin mengarahkan dan memberikan contoh kepada anggota kelompoknya atau organisasinya dalam mencapai tujuan. Kepemimpinan menjadi salah satu faktor penting dari keberhasilan sebuah organisasi.
Kepemimpinan dalam organisasi itu mencakup keberanian, pengabdian, dan bermimpi untuk mewujudkan harapan atau tujuan. Kepemimpinan dalam organisasi juga tidak lepas dari kepercayaan diri dan pengambilan keputusan.
Kepemimpinan dalam sebuah organisasi sangat dibutuhkan untuk membuat kelompoknya mencapai tujuan dengan tepat dan efisien. Tanpa adanya seseorang yang memiliki jiwa kepemimpinan, suatu organisasi akan sulit mencapai tujuannya.
Kepemimpinan dalam sebuah organisasi juga bertujuan memotivasi orang lain atau anggotanya untuk melakukan hal baik dan memaksimalkan kemampuan dalam diri. Tanpa adanya sosok berjiwa kepemimpinan, suatu organisasi akan kurang termotivasi atau bersemangat dalam mencapai tujuannya.
Sebab, mereka tidak memiliki sosok yang bisa menjadi pedoman dan contoh baik dalam organisasi. Selain itu, mereka juga tidak akan terpacu untuk mencapai sesuatu atau tidak merasa memiliki kewajiban melakukan tugasnya dalam mencapai tujuan.
Teori kepemimpinan ini didasari dengan adanya hubungan positif antara atasan dan bawahan, sehingga terbentuk kepemimpinan yang efektif. Dalam kata lain, teori ini mengedepankan pendekatan personal pemimpin terhadap staf atau bawahan hingga sebuah organisasi.
Bahkan, model kepemimpinan transformasional ini telah diterapkan di berbagai organisasi internasional gang mengelola hubungan antara pemimpin dan anggotanya dengan menekankan berbagai faktor, seperti perhatian (attention), komunikasi (communicatin), kepercayaan (trust), rasa hormat (respect), dan risiko (risk).
Kajian ini bertujuan untuk menganalisis peran Organizational Citizenship Behavior (OCB) dalam peningkatan kinerja individu di sektor publik, dilihat dari perspektif teoritis dan empiris. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik stock taking dengan cara mengumpulkan dan mengklasifikasi berbagai textbook dan jurnal serta berbagai penelitian terdahulu yang relevan. Kajian ini menemukan bahwa OCB memiliki peran vital dalam meningkatkan kinerja individu di sektor publik. OCB berhubungan secara signifikan terhadap kinerja individu. Meskipun demikian diperlukan berbagai kajian lanjutan yang mendalam untuk melihat signifikansi hubungan OCB dengan kinerja individu pada organisasi pemerintah. Kata Kunci : organizational citizenship behavior, kinerja individu, perilaku organisasi
Standar GRI merupakan sebuah praktik terbaik global untuk melaporkan berbagai dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial secara publik. Pelaporan keberlanjutan yang dikembangkan berdasarkan Standar GRI memberikan informasi tentang kontribusi positif atau negatif organisasi terhadap pembangunan berkelanjutan. 2ff7e9595c
留言